Sabtu, 25 Juli 2009

Novel

Traktiran Cinta

By; SAM

Nothink surprice, nothink kado

Pagi itu…

Udara sangat cerah,panasnya sinar matahari telah memberikan kehangatan bagi burung-burung kecil yang berlarian dari dahan yang satu kedahan yang lain.Seperti Chita cs orangnya tomboy tapi juga asyik dalam bergaul.Usia baru mencapai 14 tahun disalah satu sekolah ternama di Jakarta.Trade mark Chita;suka banget sama yang namanya traktiran,katanya hitung-hitung membantu teman dalam berbuat kebaikan.Nah lho,tapi kalau awalnya sudah pemaksaan,apa bukan penodongan namanya?

“Dari mana aja siy loe,jam segini baru muncul.Kelas sebelah tadi ada yang ngerayain ulang-tahun tuch!”kata Mifta saat Chita baru datang masuk kelas.

“Hiiih…”Chita gemas,badannya remuk saat tau dia gagal mendapat traktiran,”hilang dech,stok makanan gratis gue”.

“Udah,having fun aja lagi Chit.Atau kalau nggak gue sama Lezia juga siap kok buat bantuin loe cari teman cowok!”kata Mifta lagi menghibur.Tapi Chita dia Cuma shock berat saat mendengar kata terakhir.

“Hah?!”

Ketahuan dech,diantara Chita and csnya,memang dia doang yang masih jadul poenya.Boro-boro buat mikirin yang namanya cowok,ketinggalan bus sekolah aja dia masih cuek aja tuch.

“Ya udah,Zhia loe kapan ulang-tahunnya,Mif.Loe?”

“Udah lewat kali!”jawab Mifta dan Lezia kompak.

???

“Pokoknya,mulai besok gue harus udah bisa ngedapetin identitas anak-anak satu sekolah”.Cuap Chita semangat.

“Serius loe Chit,murid satu sekolah kan banyaknya minta ampun.Satu kelas aja …ada 40 orang,kalau 8 kelas…belum lagi ditambah keseluruhan anak kelas satu sama anak kelas tiga.Tuh-kan banyak banget”.Protes Lezia menghamburkan lamunan,Chita dan Mifta yang lagi terbengong-bengong jadi ikut tersentak sambil melempar pulpen mereka.

“Tenng dulu Zhi,sabar.Gue Cuma minta keikhlasan loe b’dua kok,buat ngejalanin misi gue kalau kalian nggak mau,gue juga bisa kok sendirian”.Huh…begini dech susahnya punya teman seperti Chita.Kalau ada apa-apa pasti Mifta dan Lezia jadi sasaran.Gondok.!

???

By the way bus way,udah tiga hari ini Chita and cs nya bekerja keras.Mulai dari bertanya ini-itu sampai berapa rupiah uang jajan yang mereka terima setiap hari dari orang tua.

“Gimana?!”Tanya Chita kepada anak buah saat rapat perhitungan hasil.

“Payah Chit,masih tetap aja sama.Dari sekian anak yang ada nggak seorangpun yang ulang tahun ini hari.Sekalinya ada di akhir bulan”.Keluh Mifta sambil menyodorkan sebuah kertas hasil laporan.

“Letto gimana ?!”kata Chita cepat saat menyebut sosok botak tinggi kurus yang selalu menggandrunginya’si nini O-D’

“Oya,si botak kan ulang-tahun!”kata Lezia menambahkan.Mifta sinis.

“Percuma,tadi waktu gue introgasi teman-teman gue ketemu dia.Ditanya malah senyum-senyum”.

“Teruz-teruz”,teriak Chita semangat saat mendengar kata terakhir Mifta.

“Pasti kalau sudah senyum-senyum penyakit keturunannya kumat!”Lezia menegaskan.

“Apa?”keduanya menorah.

“Kantong kering!”

“Yeach…itu sich D-D,maksudnya sich derita dia.Teruz dia bilang apa?!”

“Sorry?”,

“Kok?”

“Sibotak jin botol pindah sekolah.Katanya sich bokapnya pindah tugas”.

“Kemana?”Lezia ingin tau.

Surabaya!”

???

kalau githu bukan Chita namanya.

“Pokoknya 1000 cara gue masih punya!”kata Chita O-D memberi pengarahan kepada anak buah.

“Tapi Chit,kalo caranya masih sama kayak kemaren.Ih!gue sich ogah banget,capek.Ricky juga kasihan kan udah beberapa hari ini nggak dapet perhatian gue.Untung dia perhatian”.Mifta kesal memalingkan wajah dari Chita layaknya seorang dosen.

“Iya Chit,gue rasa Zilwana juga marah sama gue. Tuh,liat aja kalo ketemu gue mukanya jadi berubah,keriput!”

Heh,Chita hanya tersenyum ketika mendengar kecemburuan Zilwana kepada Lezia yang ternyata lebih memilih kepentingan sahabatnya.

Dua hari kemudian…

“Sorry,makasih yach…”,

“Jangan lupa ditulis,seminggu lagi balikin ke gue lagi. Oh ya,semua teman loe juga boleh nulis kok.Isi sebanyak-banyaknya yach…”

“Gimana,10 buku foldernya udah kekirim?!

“Siip”ucap Mifta dan Lezia berbarengan sambil mengancungkan jempol.Disaat sedang rapat,tiba-tiba saja Ricky dan Zilwana datang menghampiri ke-3nya.

“Gimana,misinya sukses?”kata Ricky mulai menyapa dengan senyum lesung pipinya.

“Ya…lumayanlah dari misi pertama yang Cuma bikin pegel”,kata Mifta manis sambil menyandarkan tangannya pada bahu Ricky.

“Cukup sukses buat makan bareng dikantin?”

“Emm…”,semua diam.

“Boleh”,kata Chita meng-iyakan.Dia tidak mau dianggap sebagai tembok penghalang bagi teman-temannya yang lagi kasmaran.

Satu minggu kemudian…

“Payah!!semuanya payah,nggak ada yang becus”.Kata Chita marah saat mengetahui semua buku folder yang pernah dibelinya dulu,tidak satupun yang kembali ketangannya.

“Sorry Chit,gue juga ikut nyesel.Sekarang kitanya nggak tau buku folder-nya dipegang sama siapa”,

Chita merah,nafasnya pun seolah sedang diadu, menderu.

Ugh!

???

“Sumpeh lho,gue B-T banget sama system imut kayak gini”,kata Chita sehari kemudian saat mengerjakan tugas sekolah bersama.

“Udah pernah gue bilang Chit,seharusnya loe itu punya teman cowok.Jadi kalo mau apa-apakan bisa jauh lebih hemat.Kayak gue sama Zilwana”.Lezia membanggakan diri.

“Eh, ngomong-ngomong setelah kejadian kemarin loe udah nggak ada niatan buat cari traktiran lagikan,Chit?”cetus Mifta kebablasan,dia malah mengingatkan misi Chita yang dibangun sejak awal liburan sekolah.Karena jauh dari teman so pasti solidaritas teman-teman jadi kurang,Chita itu anak tunggal,orang tuanya pengusaha sukses di Jakarta.Jadi itu,setiap ada teman yang berulang-tahun atau sedang berbaik hati selalu didekat-dekat.”Oops!sorry,gue keceplosan yach?”

“No mind,kayaknya seru dech.Ada yang mau nyumbang ide?”Chita mulai membolak-balikan pulpen hitamnya,Mifta dan Lezia ikut berpikir.

“Gimana kalo loe langsung keruang tata usaha,pinjam buku besar identitas murid satu sekolah githu!”usul Lezia ikut membei saran.

“Caranya?”Tanya Mifta nggak tau.

“Gampang,bilang aja mo cari alamat si Letto,diakan udan pindah sekolah tuch!”Lezia menjelaskan, yang lain manggut-manggut.

Atas saran Lezia,akhirnya malam ini Chita lembur dikamar,tugasnya ya…masih sama yang kayak dulu.Nyatetin seluruh nama anak-anak disekolah full dari kelas 1sampai kelas 3.

“Heh, kenapa kamu Chit.Pucat banget masih pagi”. Tanya Zilwana saat Chita baru gabung dikelas.

“Nich,atas saran cewek loe semaleman gue gak tidur.Malahan tangan gue sampe pegel-pegel.Ayo dong,please my friend help me”.

“Kenapa nggak diphoto-copy aja,Chit?kan jadi jauh lebih hemat”.Kata Ricky memberi saran,Chita cuma manyun-manyun sendirian,dodol Chita.

“Ya udah,buat temanku tersayang gimana kalo sekarang loe,gue traktir sarapan bubur dikantinnya bang Bejo,gimana?”kata Mifta menawarkan,Chita jadi senyum lagi walau mukanya terlihat sangat pucat sekaleee page ini.

“Oke,next loe ya Lezia.Jam istirahat nanti traktir gue makan bakso!”

“Ya,iya”.He…he…he Chita aneh malah ketawa sendirian.

“Duh…panasnya nech hari,enaknya ngapain yach?percuma dong kalo gitu 6 tahun gue di Arab!”ucap Chita mulai cas- cis- cus.

“Ngapain?”Lezia yang lagi mengantuk malah jadi nggak nyambung.

“Mandiin unta!!!”he…he…he…”Bi,tolong buatin air yach buat teman-teman saya sekalian oleh-oleh dari padang pasirnya”.Teriak Chita minta dibuatkan lagi-lagi penyakit O-D nya kumat.

“Sekalian kurma dari dalam kuping unta.Gigi unta (kacang Arab)nya juga.!”

???

Kali ini,Chita boleh menarik napas lega.Usahanya yang terakhir ternyata membuahkan hasil dengan sangat mujur.Mulai hari ini,Chita jadi mulai sibuk mencari kartu ucapan selamat,nggak tanggung-tanggung Chita memborong semua kartu yang ada.Biz buanyaak banget sech yang ulang-tahun hari ini.

“Gimana,banyak traktirannya?”Tanya Mifta saat Chita datang dengan perut kekenyangan.

“Kenyang banget,malah tabungnya udah nggak muat lagi.Gimana dong?”belum sempat menjawab yang ditanya balik malah kabur gitu aja saat Ricky datang memberi kode lewat jendela.

Malam yang larut,rumah Chita masih nampak sepi yang ada Cuma terdengar suara orang melangkah terseret-seret membuka pintu bagasi.”Lho,neng Chita kemana aja malam-malam begini baru pulang?tadi bapak telephone nanyai non Chita udah tidur apa belum,Bibi jawab aja sudah”.

“Ya udah dech, bagus.Tolong sekalian bawain barang-barang saya yach,Bi!”.Kata Chita terlihat lemas,matanya merah,muka nya juga pucat.Seharian ini Chita nggak minta ditraktir makan,ia lebih memilih agar semua teman-temannya yang berulang-tahun mentraktirnya dengan barang-barang Imut,kayak bingkai fhoto,vas bunga,komik,boneka gitu…

“Hai!selamat ulang-tahun yach!”kata Chita dengan P-Dnya sambil menepuk bahu seorang cowok yang sedang berjalan didepannya.Tapi cowok itu malah keheran-heranan melihat Chita.

“Hah?dari mana loe tau?”

“Alah…soal begituan sich nggak penting lagi.Y ang penting, traktir gue yach.Jam istirahat gue tunggu!dach…”Kata Chita pergi seraya melambaikan jari-jari tangannya.

“Hai,tunggu.Nama loe siapa?”

Chita segera membalikan badan,dan menyebutkan namanya dengan meletakan tangan didepan bibir,”Chita”.

Seminggu kemudian…

Agung,anak baru pindahan sekolah lain itupun sudah mempunyai seorang teman dekat dikelas barunya.Namanya Dhoni,walau masih SMP gitu-gitu Dhoni orangnya super science loe.Yang kemana-mana selalu siap buku bacaan,rumus,kacamata tebal…

“Dhon,ini buku folder punya siapa?”Tanya Agung dikelas.

“Nggak tau tuch,beberapa minggu lalu sich katanya ada cewek yang nyebarin 10 buku folder.Ngga tau siapa mendingan gue yang pegang”.

“Hah…ha…ha…lucu banget”.Agung tertawa, terkesan lucu saat membaca pesan dan kesan difolder itu.Apalagi yang menulis semuanya cewek”.Hah…ha…ha…lahir di Grobogan?cita-cita,jadi orang yang terkenal.Maling masuk penjara kali!kesan;pernah masuk UGD pas baru bangun tidur,gara-gara mimpi makan permen tau-taunya pas sadar kapuk bantal habis dimakan?ha…ha…ha…lucu banget sich”.

“Hah,Chita?loe kenal sama orang yang nulis biodata ini?”kata Agung sambil berpikir keras mengingat dengan nama yang baru saja dibacanya.

“Siapa yang nggak kenal Chita?menurut gue dia cewek cantik,imut tapi tomboy.Rambutnya juga bagus panjang sebahu poninya…belah pinggir.Tinggi kurus”.Jawab Dhoni memperjelas cirri-ciri Chita,tapi tidak lagi dihiraukannya saat ia membaca …

“22 Januari?dua hari lagi!?”

Saat pulang sekolah,Agung nggak langsung pulang kerumahnya.Tapi dia mampir dulu pada sebuah pusat perbelanjaan untuk mencari hadiah special.

“Aduh,kira-kira siChita sukanya apa yach?tapi kata Dhoni dia itu orangnya tomboy anehnya panjang rambut sebahu”.Agung bingung nggak tau mau ngapain lagi.Udah hampir 60 menit nggak terasa dia berdiam diri seperti patung.Akhirnya, Agung lebih ,memilih buat mengikuti setiap orang yang berjalan didepannya sambil berpasangan.

Nah lho,Agung ngaak nyasarkan…?

“Gila!capek-capek ngikutin Cuma buat masuk toko beginian?buat beli daleman?”

“Huh…bukannya kado yang gue dapet, malah orang ribut”,

“Kamu suka es krimnya?”

Huh…pacaran ,rayuan,gombal!

???

TRENG!!!

Pagi yang melemaskan.Ada Agung sianak baru yang sekaligus menjabat satpam disekolah ini.Chita baru datang tepat pukul 07.00.Matanya masih sayup,maunya dikipasin terus merem-melek.Malah,baju seragam putihnya belum sempat terpikir untuk ganti.

“Udah,loe cakep kok!”kata Agung sambil senyum-senyum.Sejurus,mata Chita langsung mengarah untuknya.

“BAGI LOE!”Gentak Chita,ia terlihat sangat marah.

“Ya udah,happy birthday to you,nich”.Ucap Agung kemudian sambil menyodorkan sebuah bingkisan berlapis kertas kado berwarna biru.

Chita tersentak,YA AMPUN!!!sekarang tanggal 22 Januari!akibat terlalu sibuk mengurusi traktiran, Chita sampai lupa dengan moment penting ini.Undangan yang belum sama sekali tersebar…

Papa,Mama…gimana kalau nanti teman-teman minta ditraktir balik sama Chita?

“Cieh…yang baru dapat kado special”,kata seorang teman gank Chita CS meledek ,Lezia tersenyum lebar.

“Orang nemu!”katanya singkat.

“KoK pake dipegang-pegang”,kata Ricky kembali meledek.

“Ini juga baru mau dibalikin “.

“Perlu bantuan?”

“Nggak,terima kasih!”

“Ya udah dech.Yuk, kantin”.Ajak Zilwana saat menemui teman-teman yang lain pada jam istirahat pertama.Semua ikut pergi,Chita juga.Tapi dikantin semuanya pada ngegosipin cewek dan cowoknya masing-masing. Chita jadi sendiri,saat semua kembali kekelas.

Tiba-tiba Agung datang,

“Gantian, dulu gue yang nungguin loe dikantin ini buat neraktir,dan sekarang jatahnya loe buat neraktir gue!!!”kata Agung sok SKSD(ih…jadi cowok kok ngga ada basa-basinya sich).

“Iya…ya…gue tau “,jawab Chita malas saat tau Agung ada disampingnya.

“Sip,kalo gitu.Mas…”,pinta Agung kemudian memesan makanan.Chita cute masih jutek.Abis,Agung makannya banyak banget sich,udah gitu cerewet lagi.

“Woy!napaslah makan,mentang-mentang gue yang neraktir udah dua mangkok bakso,tiga gelas juice orange.Ngga nawarin lagi”,

Sesergap mungkin Agung tak menghiraukan takut makananya traktirannya nggak dibayar.”Nich!”,kata terakhir Agung sambil memberikan mangkoknya yang sudh terlihat kosong melompong.Sementara dipinggir bibirnya masih tersisa sauce merah yang menyangkut.Segera dibersihkannya,lidahnya menyapu bersih semua sisa makanan itu!!!

“Sorry kalo gue rada begini.Abis gue takut loe tinggal sendirian “,

“Loe itu cowok atau cewek sich penakut banget!nge B-T in banget,cerewet,berisik!”

“Gue cowok.hobi cerewet,suka berisik.Dan…makannya gue pindah sekolah”.Kata Aga\ung terlihat sangat santai.Tapi Chita,justru malah kebalikannya,dia kaget setngah mati setelh mendengar kata terakhir itu…

“APA?!jadi loe anak baru sekolah ini?”,

“Iya”,

“Terus,loe tau dari mana kaio gue sekarang ulang tahun?”

“Gue tau dari buku folder yang di pegang Dhony dan disitu ada biodata loe”.

“Jadi,buku folder gue… sama si mata 4 itu?”

“Oh…jadi loe orangnya yang nyebarin 10 buku folder itu keanak anak?heh,kurang kerjaan banget sich”,

“Bukan urusan loe”,

“Oke, gue ngerti.Sekarang gentian, dari mana loe tau kalo hari pertama gue masuk sekolah itu berbarengan dengan hari ulang-tahun gue?”

“Ya loe- lah,bego banget sich loe!”

“Nggak mungkin,gue anak baru.So,gimana mungkin loe isa kasih kejutan se-surprice itu?”

Sejenak Chita terdiam,juga takut dengan kata-kata pemaksaan yang keluar dari mulut Agung.Kemudian,Chita mulai menceritakan awal cerita itu sampai akhir.

“Awalnya...gue seneng banget kalo bisa makan- makanan mahal selagi gratis. Mumpung bisa ngirit uang jajan,gue juga bisa menstok makanan selama tiga hari.Sampai akhirnya gue memutuskan untuk mencari identitas murid satu sekolah keruang guru dengan meminjam buku besar.Tapi memory gue terbatas buat menginat tampang-tampang model kalian seperti apa.Tapi dibuku itu,gue nemuin ada fhoto loe …”

???

Karena surprice Agung,Chita udah nggak tau harus berbuat apa.Dihadapannya ia seperti shy girl yang ingin banyak tau.Setelah sampai dirumah,Chita langsung keatas menuju kamarnya dan ia tertidur pulas disana,setelah Chita sadar langsung dibukanya pintu jendela yang mengarah pada suatu taman yang sering dijadikan sebagai sarana olahraga.Rasanya sepi,nggak ada Mama…nggak ada Papa…

“SURPRICE…!!!”teriak Mama dan Papa mengagetkan lamunan Chita pada balkon depan kamar.

“Mama…Papa?”kata Chita kemudian memeluk keduanya.

“Selamat ulang-tahun yach saying.Gimana,besarkan kadonya?”Kata Mama sambil melirik kearah Papa yang sedang membopong THE BIG KADO.

“Wah…ini sich ukuran diatas normal mah,pah”.Kata Chita terdengar senang.

“Coba dibuka,kamu pasti suka “.Kata papa tersenyum sambil mamasangkan kacamata frame temannya.

Sesaat setelah dibuka, mata Chita seakan berbinar saat tau isi dari dalam kotak kado berwarna biru.Chita berteriak kegirangan terus meluk mama dan papa nya lagi.

“Thank’s yach ma-pa,sarung tangan tinju plus samsak sama burble nya memang keinginan Chita dari ulu”,

“Ya udah,mendingan sekarang kamu cepat mandi,terus pakai gaun yang sudah papa dan mama siapkan didalam lemari baju kamu.Kita pergi sekarng”,kata papa mulai meneruskan surprice selanjutnya.

Setelah selesai mandi,Chita langsung mengenakan gaun berwarna putih yang dimaksudkan papa.Didepan cermin Chita jadi senyum-senyum senirian,katanya:’Ternyata…gue cantik juga yach…’

Chita…bukan begitu caranya pakai lipstik sayang,tapi begini”,kata mama kemudian mengoleskan lipstik itu dengan benar.Papa yang baru datang dari balik pintu terkesima melihat penampila putri semata wayangnya yang cantik”

“Wah…anak papa cantik banget,nggak nyangka kalau kamu bisa secantik ini.Emm…mama jadi punya saingan berat dech kayaknya”,kata papa terdengar tertawa kecil manggoda mama dan Chita.

“Hu…siapa dulu dong mamanya”,sahut mama terdengar bangga.”Iya nggak,Chit?”

“Tapi papa juga ikut berperan lho…”he…he…he…,”papa jadi seneng dech ngeliet kamu kayak begini,Chit.Jadi lebih…feminine,liat aja ,boneka-boneka koleksi kamu juga kelihatan penuh”,

He…he…he…,Chita jadi tertawa sendiri dalam hati.Sebenarnya,Chita mana hobby ngumpulin boneka sebanyak itu.Kalau bukan traktiran teman-teman yang menghadiahinya.He…he…he…,papa…papa… .

“Ma,pa.sebenarnya kita mau kemana such?”Tanya Chita saat dalam perjalanan.

Papa dan mama tersenyum,dan menjawabnya singkat,”malam ini,kita kevila keluarga,sayang”.

Setibanya ditempat tujuan,Chita nggak akan menyangka kalau ia bisa terkejut seperti saat ini.Mifta,Lezia,Ricky,Zilwana,Dhony,teman-teman yang lain termasuk Agung,MEREKA DISINI!!

Yaiks!

“Surprice kedua,sayang”.Kata papa sambil merentangkan kedua tangannya lebar-lebar.Chita masuk kedalam pelukan papa.

“Tapi ma,dari mana mama bisa ngedpetin semua alamat teman-teman Chita?”

“Waktu itu kamu tertidur pulas.Mama rasa kamu kecapean karena menulis semua alamat rumah teman kamu.Brehubung nggak lama lagi kamu ulang-tahun,mama juga ikut menyimpan,terus mama minta papa buat membantu mengirimkan undangan.Soal hadiah siang tadi,mama juga membaca impian dan harapan kamu”.

Mama…

Chita menangis.

Malam Yang Indah…

Chita jalan sendirian dipinggir kolam,merayakan hari ulang-tahunnya bersama orang tersayang,Agung menghampiri.Lalu mereka duduk bersama,menenggelamkan kaki dibawah permukaan air,pancaran bintang.

“Gue suka suasananya,teman-teman,grang tua loe mereka juga ramah”,kata Agung disamping Chita.

“Sama,moment penting ini nggak akan pernah gue lupain”,

“Loe suka hadiah dari gue?”,

“Emn…”,kata Chita terlihat bingung,ia menggaruk kepalanya yang sebenarmya tuch mggak ketombean!Abis,mau diapain,sejak pulang sekolah siang tadi aja Chita repot sama penampilannya buat malam ini.Kadonya masih didalam tas…

“Nggak apa-apa ,gue SUKA LOE CHIT!”

HAH!?Chita kaget buat ke3 kalinya,saat Agung bilang…

“Gimana?”kata Agung terdengar lemah, Chita masih menimbang-nimbang jawabannya.

“hem…gimana yach,sebenarnya…gue juga ada rasa sich,boleh.Tapi masih masa percobaan yach!”

Agung menarik napas,walau nggak terlalu lega .Tapi dia cukup senang.

“Chit,loe tau kenapa gue bisa pindah sekolah?”

“Kenapa emangnya?”

“Karena loe!”

“heh,kok gue?jangan-jangan loe anak rusuh”,

“Waktu itu gue pernah ngeliat loe didepan mall, gue tau sekolah loe,karena cirri khas seragam sekolah loe yang mudah dikenal.Gue B-T.Sekolah lama gue nggak terlalu menyenangkan.Akhirnya pencarian sekolah gue berakhir,saat pertama kali ngeliat loe dengan jarak jauh…”

Chita terdera,kepalanya tertunduk malu seperti menyesal.

“Loe kenapa Chit,maksud loe KITA PUTUS setelah baru jadian?”Agung cablak,dia nggak tau apa yang dipikirkan Chita sekarang.

“Nggak”,kata Chita menggeleng,”sebenarnya,gue juga suka loe semenjak tadi pagi loe kasih kado kegue”,

“Beneran?”kata Agung semangat,dia melompat sampai nyebur kekolam.Chita tertawa girang,saat air kolam menyembur mukanya.

Mama sama papa,juga sudah mengenal siapa Agung.

Dan mulai sekarang semenjak pesta itu Chita nggak lagi sendirian kalau teman-temannya lagi pada berduaan,Chita juga lebih feminine,kado dari mama-papa masih disimpan,tapi nggak dikamar.Soalnya udah ada boneka blue bear yang menemani dari Agung.

Love U Agung…

Ending…..

Limo, 2 Jan 2007

By : SAM ?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar