Senin, 31 Agustus 2009

Klaim dan 'nrima ing pandum'

Belakangan ini kita sebagi bangsa Indonesia patut miris dengan adanya klaim oleh Malaysia atas tari Pendet. Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.

Dengan adanya klaim tari Pendet ats Malaysia ini. akibatnya Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta terkena teror bom yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Kita harus bersikap tegas ats sikap Malaysia. Kita sebagai negara yang berdaulat dengan keberagaman etnis harus tetap bangga kepada budaya sendiri. Para generasi muda jangan terlena oleh arus modernisasi. Bagaimanapun juga kekayaan bangsa Indonesia harus tetap kita lestarikan.

Bisa saja klaim Malaysia tersebut akibat mereka (Malaysia) melihat kita (Indonesia) kurang care terhadap negaranya. Nilai-nilai otentik oriental dan orisinil tetap harus kita tegakkan. Kita harus tetap mendorong para generasi muda yang merupakan generasi penerus dan pewaris bangsa untuk senantiasa bangga pada budaya bangsa sendiri.

Jangan sampai klaim-klaim seperti ini akan kembali terulang pada waktu dan masa yang lainnya, dan bisa jadi tidak hanya negara tetangga seperti Malaysia yang nantinya akan mengklaim bisa jadi Australia, Singapura, Filipina atau negara tengga lainnya yang akan mengklaim. Tidak ada lagi klaim pulau, tidak ada lagi klaim budaya, dan tidak ada klaim apaun juga. Pemerintah Indonesia harus mampu menunjukkan kewibawaanya terhadap Pemerintah Malaysia dan negara-negara lainnya di dunia.

Ramadhan bulan Kemerdekaan

Tiga minggu yang lalu sama-sama kita rayakan hari ulang tahun Kemerdekaan RI yang ke-64, rasa-rasanya gegap-gempita perayaan untuk memeriahkan hari kemerdekaan kita masih terasa sampai detik ini di bulan Ramadhan ini, yang sudah memasuki hari ke- 16 Ramadhan.

Kalau kita menengok sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia, bahwa Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, yang bertepatan dengan hari Jum’at tanggal 8 Ramadhan 1364 H. ini adalah fakta sejarah yang sering dijadikan rujukan peringatan Hari Kemerdekaan RI pada setiap tahunnya, apalagi kalau tepat bersamaan dengan Bulan Ramadhan. Seperti perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 64 Tahun 2009 kemarin yang juga bertepatan menjelang Bulan Ramadhan 1430 H.

Mengapa Saya katakan bahwa Ramadhan adalah Bulan Kemerdekaan? Ada rentetan historis yang bisa dilacak dalam refleksi deskriptif dan faktual sekaligus. Kemerdekaan adalah puncak-puncak perjuangan melawan segala bentuk pendindasan dan penjajahan. Faktualnya, bangsa Indonesia harus berjuang melawan penjajah selama ratusan tahun agar bisa meraih kemerdekaan, merdeka dan berdaulat, membangun sebuah nation state sekaligus welfare state; negara bangsa dan negara berkesejahteran.

Begitu pula, Dalam siklus tahunan kalender Hijriyah, bulan Ramadhan bisa dikatakan sebagai bulan di mana umat Islam meniti dan mengarungi tangga-tangga menuju puncak kemerdekaan hakiki makhluk manusia yang fitri. Tangga-tangga yang dimaksud adalah Rahmah, Maghfirah dan Itqun Min Al-Nar menuju Muttaqien Sejati. Faktualnya: Firman Allah; “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa (Ramadhan) sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa…” (Qs. Al Baqarah;183).

Dalam perjuangan melawan penjajah, ada jeda waktu sampai bangsa Indonesia bisa memproklamirkan kemerdekaannya, juga dalam perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan sampai hari ini. Ada fase meraih kemerdekaan, tercapainya kemerdekaan 17 Agustus 1945, fase transisi menuju demokrasi di era Orde Lama, fase Orde Baru dan fase Reformasi.

Apakah kita dan bangsa kita ini sudah merdeka? Menjawab pertanyaan tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan tentunya. Mengapa?

Sebab kemerdekaan adalah proses-proses pencapaian sejarah pembebasan kehidupan manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dari segala bentuk tirani dan penindasan. Kemerdekan adalah sesuatu yang tidak pernah final selagi masih ada bentuk-bentuk penindasan dan penjajahan sekecil apapun dan dalam bentuk apapun.

Ada jeda waktu dalam perjuangan melawan hawa nafsu dengan menjalankan puasa wajib selama Bulan Ramadhan agar manusia yang beriman kembali menemukan kondisi fitri atau fitrahnya. Puasa wajib Ramadhan tidak sekedar berpuasa dengan menahan lapar dan dahaga, tidak sekedar tidak makan dan tidak minum, melainkan mengupayakan mengosongkan tindakan dan pikiran dari segala bentuk perbuatan dosa, dengan cara memperbanyak ibadah selama sebulan penuh.

Di dalam bulan Ramadhan ada fase Rahmah (ditebarkan-Nya kasih sayang) di 10 hari pertama, fase Maghfirah (diampuni-Nya segala dosa-dosa kita) di 10 hari kedua dan Fase Itqun Min Al Nar (dibebaskan-Nya kita dari siksa api neraka) di 10 hari ke 3 selama menjalankan puasa wajib Bulan Ramadhan. Pada fase tersebut juga ada Lailatul Qodar, Lailatul Qodri Khoirun Min Alfi Sahr, Malam yang tak sebanding kebaikannya dibandingkan kebaikan Seribu Bulan.

Ketiga fase tersebut merupakan tangga bagi manusia yang beriman untuk kembali menemukan kondisi fitri atau fitrahnya. Penemuan kondisi fitrah inilah yang saya sebut sebagai kemenangan dan kemerdekaan hakiki manusia karena terbebas dan diampuninya segala dosa; “Barang siapa menjalankan ibadah Puasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan (berpuasa karena Allah semata), maka Allah akan mengampuni dosa-dosa (yang dilakukan) hamba-Nya di masa lalu (Hadits). Ini janji Allah, dan Allah SWT tidak akan sesekali mengingkari janji-Nya.

Sebagai umat Islam, kita merayakan kemenangan dan kemerdekaan hakiki tersebut di Hari Raya Idul Fitri, hari di mana seharusnya kita (umat Islam) terbebas dari segala dosa, terlahir kembali ke dunia menjadi manusia yang bertaqwa. Pada hari Raya Idul Fitri tersebut, seharusnya dan idealnya, kita Menjadi Manusia Merdeka dalam konteks terbebasnya segala dosa.

Demikian sedikit ulasan.. semoga Allah menerima segala amal ibadah kita dan kita mampu meniti tangga-tangga selama bulan ramadhan ini yang mana marilah kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai kawah candradimuka yang akan menggodok hawa nafsu kita sehingga kita Menjadi Muttaqien Sejati dan Menjadi Manusia Merdeka

Minggu, 23 Agustus 2009

Perjanjian-perjanjian Bersejarah

1.

Perjanjian Bongaya, tahun 1666.
Isi : Raja Hasanuddin dari Makassar menyerah kepada VOC

2.

Perjanjian Jepara, tahun 1676.
Isi : Sultan Amangkurat II Raja Mataram harus menyerahkan pesisir Utara Jawa jika VOC menangk dalam pemberontakan Trunojoyo

3.

Perjanjian Gianti, tahun 1755.
Isi : Kerajaan mataram dibagi menjadi dua bagian yaitu Yogyakarta dan Surakarta.

4.

Perjanjian Salatiga, tahun 1757.
Isi : Surakarta dibagi menjadi dua bagian yaitu Kasunanan dan Mangkunegaran.

5.

Perjanjian Kalijati, tahun 1942.
Isi : Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.

6.

Perjanjian Linggarjati, tanggal 25 Maret 1947.
Isi :
- Belanda mengakui kedaulatan RI atas Sumatra, Jawa, dan Madura.
- Belanda dan RI akan bekerja sama membentuk Negara Indonesia Serikat.

7.

Perjanjian Renville, tanggal 17 Januari 1948.
Isi : RI mengakui daerah-daerah yang diduduki Belanda pada agresi 1 menjadi daerah Belanda.

8.

Perjanjian Roem Royen, tanggal 7 Mei 1949.
Isi :
- Pemerintah Indonesia akan dikembalikan ke Yogyakarta.
- Indonesia dan Belanda akan segera mengadakan perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB).

9.

Pernjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB), tanggal 23 Agustus 1949
Isi :
- Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat.
- Irian Barat akan diselesaikan setahun setelah pengakuan kedaulatan.

10.

Perjanjian New York, tanggal 15 Agustus 1962.
Isi :
- Belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia melalui PBB.
- Akan diadakan penentuan pendapat masyarakat Irian Barat.

11.

Perjanjian Bankgok, tanggal 11 Agustus 1966.
Isi : RI menghentikan konfrontasi dengan Malaysia.

Sabtu, 08 Agustus 2009

Selamat Kepada Supandri Atas Terpilihnya Sebagai Ketua OSAMA Periode 2009/2010

Mungkin itu kalimat yang pantas kita berikan kepada ananda Supandri yang berhasil meraih suara terbanyak dalam pemilihan Ketua OSAMA periode 2009/2010, sesuai data yang kami peroleh dari Panitia Pemilihan Ketua OSAMA disebutkan bahwa :
Nomor urut 1. Amita Nurkarimah, memperoleh 9 suara
Nomor urut 2. Muhammad Irfan, memperoleh 29 suara
Nomor urut 3. Supandri, memperoleh 76 suara
Nomor urut 4. Frenji Afrita, memperoleh 9 suara
Nomor urut 5. Ulfa Hanani, memperoleh 19 suara
Nomor urut 6. Irfan M. Siregar, memperoleh 20 suara

Berdasarkan data rekapitulasi suara di atas sudah dapat di pastikan yang akan menggantikan ketua OSAMA sebelumnya M. Jazmi Rafsanjani dan akan menduduki kursi Ketua OSAMA periode 2009/2010 adalah Supandri.

"Ini tidak hanya kemenangan Supandri tetapi kemenangan kita semua, tanpa kita semua OSAMA kedepan tidak akan maju dan berkembang, yuk kita bekerja sama dan saling bahu-membahu demi kemajuan OSAMA khususnya dan Almanar Azhari Umumnnya" ungkap Ustad Ali Nur Ihsan selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dalam sambutannya.

Tentunya, dengan kemenangan ini semua berharap dengan terpilihnya Supandri sebagai ketua OSAMA yang baru, OSAMA kedepan akan lebih baik dan semoga program-program OSAMA kedepan lebih bermutu demi kemajuan AAIBS... Amin


PESTA DEMOKRASI PEMILIHAN KETUA OSAMA (ORGANISASI SANTRI ALMANAR AZHARI) PERIODE 2009/2010


Almanar Azhari, Senin, 3 Agustus 2009. Pesta Demokrasi di Almanar Azhari yaitu Pemilihan Ketua OSAMA perode 2009/2010 di mulai...!!!

Hampir sama teknisnya seperti saat Pemilihan Capres 2009 lalu, dalam pemilihan Ketua Osama periode 2009/2010, Panitia Pemilihan Ketua OSAMA Almanar Azhari mengadakan Debat Calon Ketua Osama yang diikuti oleh para calon Ketua Osama. Kemudian esok harinya diadakan kampanye dari masing-masing kandidat, Dan Almanar Azhari menggunakan sistem pencontrengan para calon Ketua Osama pada surat suara yang akan diadakan tanggal 8 Agustus 2009 mendatang.

Pesta Demokrasi Almanar Azhari dimulai dari tanggal 3 Agustus 2009, yaitu Seleksi para calon Keua Osama yang telah dipilih berdasarkan hasil rapat guru-guru Almanar Azhari dan dipilihlah 6 calon Ketua Osama, 3 santri diantaranya dari Banin, dan 3 santri lainnya dari Banat. dan ini adalah para calon Ketua Osama periode 2009/2010 beserta nomor urutnya :

1. Amita Nurkarimah 4. Frenji Afrita

2. Muhammad Irfan 5. Ulfa Hannani

3. Supandri 6. Irfan Muhammad Siregar

PARENTS COMMITTEE METTING ALMANAR AZHARI ISLAMIC BOARDING SCHOOL


Awal tahun ajaran baru tahun Pelajaran 2009/2010 baru saja dimulai, banyak hal yang harus dipersiapkan demi berjalannya kegiatan sekolah pada tahun Ajaran 2009/2010 ini diantara adalah pergantian pengurus Parents Committee atau Komite Sekolah Almanar Azhari Islamic Boarding School periode 2009/2010.

Dalam Parents Committee Metting yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2009 kemarin dihadiri oleh para Pengurus komite sekolah dan para orang tua siswa/santri. Acara dimulai pada pukul 09.00 wib diawali pembukaan oleh Kepala sekolah Almanar Azhari Islamic Boarding School H. Nur Cholis Suhaimi, MA. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, adapun sambutan yang pertama oleh Direktur Sekolah Dr. Hakim As-Sufyani, dalam sambutannya beliau mengingatkan bahwa “Parents Komite atau komite sekolah adalah wadah orang tua yang dibentuk untuk meningkatkan partisipasi orangtua demi kemajuan sekolah Almanar Azhari Islamic Boarding School”.

Sambutan selanjutnya adalah dari perwakilan Pengurus Komite sekolah, yang disampikan oleh Bpk drg. M. Fajriadinnur. Pak Fajri (panggilan akrabnya) cukup panjang lebar membahas masalah Komite Sekolah fungsi dan kiprahnya, selain itu juga masalah disiplin guru. Secara fungsional Komite Sekolah berfungsi sebagai lembaga partisipasi masyarakat peduli pendidikan untuk berlangsungan pendidikan yang bermutu dengan berperang sebagai advisory agency terhadap sekolah, suporting agency terhadap sekolah, controlling agency terhadap sekolah dan mediator antara pemerintah dengan masyarakat di sekolah.

Sebenarnya embrio dibentuknya Parents Committee atau dikenal dengan Komite Sekolah adalah berdasarkan Keputusan Mendiknas No. 044/U/2002, yang juga merupakan amanat UU. No.25 tahun 2000 Tentang Propenas dinyatakan bahwa sasaran yang akan dicapai dalam program pembinaan pendidikan dasar dan menengah diantaranya adalah terwujudnya school-community based management dengan mengenalkan konsep dan membentuk Dewan sekolah (pendidikan) serta pemberdayaan atau pembentukan Komite Sekolah di setiap sekolah.

Ada beberapa tugas dan fungsi dibentuknya komite sekolah, kalau kita arif dan bijak, maka fungsi komite yang hanya menjadi 'alat' penghimpun pembiayaan dari orang tua murid dan pengawas penggunaan anggaran sekolah (akhir-akhir ini sering terjadi) tidak akan pernah terjadi.

Selanjutnya kini, masyarakat dan sekolah yang memegang kendali, apakah komite sekolah hanya akan menjadi 'alat' penghimpun dana (uang) dari orangtua murid ataukah mampu mendorong ke arah optimalisasi pendidikan demi kemajuan siswa-siswinya.

Tujuan

1. Mewadahi dan meningkatkan partisipasi para stakeholders pendidikan pada tingkat sekolah untuk turut serta merumuskan, menetapkan, melaksanakan dan memonitor pelaksanaan kebijakan sekolah dan pertanggungjawaban yang terfokus pada kualitas pelayanan terhadap peserta didik secara proporsional dan terbuka

2. Mewadahi partisipasi pada stakeholders untuk turut serta dalam manajemen sekolah sesuai dengan peran dan fungsinya, berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program sekolah secara proporsional.

Tugas Pokok

1. Menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai program yang ditetapkan

2. Bersama-sama sekolah merumuskan dan menetapkan visi dan misi, menyusun standar pembelajaran, menyusun rencana strategis pengembangan sekolah, menyusun dan menetapkan rencana progam tahunan, serta mengembangkan potensi kearah prestasi unggulan.

3. Membahas dan turut menetapkan pemberian tambahan kesejahteraan

4. Menghimpun, menggali dan mengelola sumber dana dan kontribusi lainnya baik materil maupun non-material dari masyarakat

Fungsi

1. Mengevaluasi program sekolah secara proporsional

2. Mengidentifikasi masalah serta mencari solusinya

3. Memberikan respon terhadap kurikulum yang dikembangkan baik berstandar nasional maupun lokal

4. Memberikan motivasi dan penghargaan, serta otonomi profesional kepada staf pengajar.

5. Memantau kualitas pelayanan dan hasil pendidikan di sekolah

6. Mengkaji laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program

7. Menyampaikan usul/rekomendasi kepada pemda untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan

Senin, 03 Agustus 2009

PENGERTIAN SEJARAH

A. Pendahuluan
Setiap manusia pasti memiliki masa lalu. Masa lalu yang pantas dikenang, baik yang menyenangkan maupun yang membuat manusia sedih dalam hidupnya. Setiap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun dan seterusnya yang telah dilewati oleh manusia merupakan bagian dari masa lalu. Masa lalu sering disebut dengan istilah Sejarah.
Dilihat dari asal usul kata, sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun yang artinya pohon, keturunan, asal usul atau silsilah. Dalam bahasa Inggris (history), Bahasa Yunani (istoria), Bahasa Jerman (geschicht).

Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah).

Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau. Sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang dibuat oleh orang perorang, keluarga, dan komunitas. Pengetahuan akan sejarah melingkupi: pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis.

Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari Ilmu Budaya (Humaniora). Akan tetapi, di saat sekarang ini, Sejarah lebih sering dikategorikan sebagai Ilmu Sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis.

Ilmu Sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Sejarah dibagi ke dalam beberapa sub dan bagian khusus lainnya seperti kronologi, historiograf, genealogi, paleografi, dan kliometrik. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah disebut sejarawan.

Ilmu Sejarah juga disebut sebagai Ilmu Tarikh atau Ilmu Babad.



B. Pengertian Sejarah menurut Para Ahli Sejarah
1). Moh. Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan.
2). R. Moh Ali, pengertian sejarah ada 3 yaitu:
a). Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa seluruhnya yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
b). Sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis (serba teratur dan rapi)
c). Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian-kejadian pada masa lampau.
3). Patrick Gardiner
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.
4). J.V Brice
Sejarah adalah catatan-catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan dan diperbuat oleh manusia.
Pengertian sejarah berbeda dengan pengertian Ilmu sejarah. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lalu manusia sedangkan Ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia.

B. Karakteristik ilmu Sejarah
Unik, artinya peristiwa sejarah hanya terjadi sekali, dan tidak mungkin terulang peristiwa yang sama untuk kedua kalinya.
Penting, artinya peristiwa sejarah yang ditulis adalah peristiwa-peristiwa yang dianggap penting yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan manusia
Abadi, artinya peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan akan selalu dikenang sepanjang masa

C. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni

1. Sejarah sebagai peristiwa.
Sejarah sebagai peristiwa adalah kejadian, kenyataan, aktualitas yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada masa lalu. Disebut sejarah sebagai objek

2. Sejarah sebagai Kisah

Sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang disusun berdasarkan pendapat seseorang, memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Disebut sejarah sebagai subyek yang artinya sejarah tersebut telah mendapatkan penafsiran dari penyusunan cerita sejarah. Dalam hal ini sejarawan mempunyai peran sebagai ”The Man Behind the Gun”, artinya mereka menyusun cerita sejarah berdasarkan jejak-jejak sejarah (sejarah sebagai peristiwa) namun tetap dipengaruhi oleh sudut pandang sejarawan itu sendiri.
3. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam masyarakat manusia pada masa lalu yang disusun secara sistematis dan menggunakan metode yang didasarkan atas asas-asas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah.
Syarat pokok sejarah disebut sebagai ilmu adalah:
a). Obyek yang definitif
b). Adanya formulasi kebenaran yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya
c). Metode yang efisien
d). Menggunakan sistem penyusunan tertentu
4. Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni merupakan cara bagaimana membuat pembaca sejarah tertarik atas informasi kejadian masa lalu yang disajikan karena unsur keindahan yang disertakan di dalam menyajikan informasi sejarah di masa lalu sehingga akan mencapai sasaran penyampaian informasi sejarah. Sejarah berperan sebagai seni sangat terkait sekali dengan cara penulisan sejarah itu sendiri.

D. Guna Sejarah
Keberadaan suatu ilmu yang ada di dunia ini tidak akan langgeng tanpa adanya kesadaran akan manfaatnya bagi manusia. Demikian pula dengan ilmu sejarah. Dalam kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, ilmu sejarah memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Guna Edukatif (memberi pendidikan)
Nilai sejarah terletak pada kenyataan, apa yang terjadi pada masa lalu memberikan pelajaran bagi manusia yang telah melewatinya. Guna edukatif berarti sejarah bisa memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya karena semangat sebenarnya dari kepentingan mempelajari sejarah adalah nilai kemasakiniannya.
2. Guna Instruktif (memberi pengajaran)
Guna Instruktif artinya sejarah dapat memberikan pelajaran mengenai sesuatu baik keterampilan maupun pengetahuan.
3. Guna Inspiratif (memberi inspirasi)
Guna Inspiratif artinya kejadian dan peristiwa yang terjadi pada masa lalu dapat memberikan ilham, ide-ide atau inspirasi bagi manusia pada masa sekarang.
Contoh: kebesaran kerajaan-kerajaan pada masa lalu di Nusantara memberikan ilham kepada para pendiri bangsa untuk membangun kembali kebesaran masa lampau tersebut.
4. Guna Rekreatif (memberi kesenangan)
Sejarah merupakan suatu kreasi seni, sehingga dapat menghadirkan kesenangan batin.
Contoh: kita berkunjung ke Candi Borobudur, dengan berkunjung kesana kita bisa membayangkan pembangunan pada masa itu. Dimulai dari jumlah pekerjanya, arsiteknya, lama pembangunan dan tujuannya dan sebagainya sehingga dalam hati dan pikiran kita akan menembus dimensi waktu.

E. Periodisasi dan Kronologi Sejarah
1). Periodisasi sejarah
Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang) dan dimensi temporal (waktu). Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Pengertian periodisasi sejarah berkaitan erat dengan pembagian masa lampau manusia berdasarkan urutan waktu (Periodisasi = Pembabagan waktu).
Pentingnya periodisasi dalam sejarah yaitu:
1. Memudahkan sistematika penulisan sejarah
2. Merupakan rangkuman dari suatu peristiwa menurut seorang sejarawan.
3. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu peristiwa sejarah
4. Merupakan penghubung dari fakta-fakta sejarah
2). Kronologi sejarah
Adalah usaha yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengertian suatu peristiwa sejarah secara gamblang yang dapat mengkaitkan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain secara logis.
Kronologi sejarah sangat diperlukan karena dapat mengkaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya dalam bentuk kausalitas atau sebab akibat.